Khotbah malam Natal



Buka-buka lagi catatan di facebook, gak ingat kalo pernah nulis renungan sepanjang ini, dan ternyata benar :D


Perayaan natal 22122011


Khotbah seorang pendeta muda (yang saya lupa namanya, haha)

“SHALOM”, kata pertama yang dikatakan pendeta, semua menjawab SHALOM.
Tahukah saudara kata yang sering anda ucapkan itu?
Pasti banyak dari saudara yang tidak tahu benar salam itu.
Dalam bahasa ibrani shalom berarti sejahtera, suatu kata ungkapan dan sapaan setiap pertemuan
Shalom bisa dijawab dengan shalom juga atau amin.
Saat kita mengucapkan shalom, berarti kita mengundang atau menghadirkan sukacita sorga bagi keadaan saat itu di suatu tempat atau ruangan anda, jadi saat anda mengucapkannya bagi saudara terkasih, anda memberkati orang disekitar anda dengan sukacita sorga dan dijawab dengan berkat,
Saat seminar juga ada pendeta yang pernah membahas tentang makna “shalom”. Ada satu nats alkitab dalam YOHANES 10 ayatnya 5 & 6.
“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu”.
Jadi itu sekedar informasi mengenai makna “SHALOM” itu sendiri.

Masuk pada khotbah:

Tema natal dari Yesaya 9 : 10
“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar”

Pertanyaannya apakah anda sekarang termasuk pada orang-orang yang berada dalam kegelapan itu, atau orang-orang yang telah memperoleh terang dan tinggal di dalamnya?

Bagaimana cara saudara tahu termasuk yang manakah saudara?
Orang yang masih tinggal di dalam kegelapan mempunyai ciri-ciri seperti ini, dia TIDAK TAHU, RAGU dan TAKUT.
Sedangkan orang-orang yang menerima terang sendiri harus memiliki 3 KRITERIA yang akan membuatnya dapat menerima terang di dalam KRISTUS :
  1. PENGETAHUAN ( ia tahu siapa Tuhannya )
  2. PENGENALAN ( hubunngan khusus denagn Tuhannya )
  3. PENYERAHAN ( mengandalkan Tuhannya )

Ada sebuah ilustrasi tentang itu.
                Suatu malam, seorang pemuda setelah manghadiri acara natal di gerejanya pulang dengan penuh sukacita, ia mengambil jalan seperti biasa. Kira-kira 3 km jarak yang harus dia tempuh dengan hanya berjalan kaki. Namun malam itu ia terpikir untuk mencoba melalui jalan pintas di belakang gereja, tidak jauh dari sana jalan lurus yang harus dia lalui, remang-remang lampu perumahan daerahnya pun terlihat, namun jalan semak dan hutan yang harus dilaluinya tampak asing baginya ditambah kegelapan malam yang akan dilaluinya di jalan itu. Dalam hatinya keraguanpun lenyap karena ia percaya jalan itu akan memberikan waktu dan jarak yang lebih singkat.
Bermodalkan sebuah lilin kecil langkah demi langkah baru ia lewati, tiba ia di sebuah persimpangan dan kakinya terperosok pada suatu lubang galian, lilinnya jatuh dan padam, satu-satunya penerangan yang ia punya diperjalanan. Bergegas ia berdiri, ia terhenti sejenak dalam kegelapan pekat, apa ia harus berbalik pulang atau melanjutkan jalan yang belum ia tahu apalagi rintangan di depan tanpa penerangan apapun yang ia punya. Perlahan ia mencoba mengubah arah dan berjalan perlahan, ia terantuk pada dahan dan pohon, salah katanya, ia mengambil arah balik kembali ketempat dimana ia terjatuh. Ia mengubah arah lagi kea rah lain, siapa tahu itu arah yang benar, ia berjalan perlahan dan kembali ia menemui lubang galian, lagi-lagi salah, ia kembali  lagi pada tempat awal ia terjatuh.
Di sana ia diam dan berpikir bagaimana caranya ia dapat sampai kerumah saat sedang dalam keadaan sepertiini. Ia menunggu kalau-kalau ada orang yang akan lewat.
Terlintas sedikit cahaya  dari seseorang yang sedang merokok melewati jalan itu, bukan cahaya yang besar layaknya korek api atau halnya lilin. Ia tahu pasti orang itu memiliki sebuah korek api, ia memanggilnya dan meminjam korek api untuk menyalakan lilinnya. Setelah menghidupkan kembali lilinnya ia mengembalikan korek api itu, berterima kasih dan melanjutkan perjalanannya. Dengan memanfaatkan lilin itu sebaik-baiknya ia menyusuri tiap  jalannya hingga menemukan jalan pulang sampai kerumahnya.

Dalam cerita tadi mau menyampaikan makna bahwa dalam melakukan sesuatu tidak boleh ada keraguan, saat masalah datang sekalipun tetap percaya, manfaatkan sebaik mungkin setiap kesempatan yang membawa ke jalan keluar, mengambil keputusan sebaik mungkin dari terang itu.


Saudara-saudara, kita yang hidup di dalam terang harus memiliki PENGETAHUAN.

PENGETAHUAN siapa Tuhan kita, siapa itu Pencipta kita?
Bila anda ditanya, mengapa saudara menjadi seorang Kristen? Dan mengapa anda mau menjadi seorang Kristen? APA yang akan anda jawab?
Karena saya memang dilahirkan dari keluarga Kristen, karena kakek saya Kristen, Nenek saya, Ibu saya, Ayah saya Kristen, begitukah?

Apakah saudara benar-benar mengenal Yesus, Tuhan yang saudara sembah? Bisakah saudara mempertanggung jawabkan jawaban saudara nanti di depanNya?

Saya dan sauadra memerlukan pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan jawaban pasti  yang bias kita dapatkan dari semua pertanyaan itu adalah dari ALKITAB yang kita miliki. Terdapat semua jawaban yang kita perlukan dari semua pertanyaan, semua informasi tentang ALLAH dan YESUS KRISTUS, tentang janji dan penggenapanNya, sumber semua pengetahuan dan hikmat adalah ALKITAB, jadi masih malaskah kita membacanya padahal semua yang kita inginkan ada di sana.

Tahap pertama adalah pengetahuan, tahap selanjutnya adalah PENGENALAN.
PENGETAHUAN saja TIDAK CUKUP untuk bisa hidup di dalam terangNya.
Bisakah saudara mengajak makan siang atau jalan anak dari seorang presiden, walaupun anda tahu betul seluruh seluk beluk keluarganya, keturunanya semua informasinya yang bisa kita pelajari dari buku biografi keluarga presiden yang tentunya tidak sulit buat kita menemukannyatidak bukan?

Begitu juga dengan Yesus Kristus, kita bisa saja memiliki pengetahuan yang banyak tentang Dia dari Akitab, kita bisa saja  mengetahui bahkan menguasai semua isinya, tapi apakah kita sudah memiliki HUBUNGAN yang BAIK denganNya??? JELAS TIDAK

Sekedar pengetahuan tidak menjamin suatu hubungan baik dengan Tuhan, kita perlu membangun hubungan itu, kita perlu berdoa dan terus berkomunikasi denganNya agar hubungan itu bisa terjalin serius, ini tahap selanjutnya untuk membangun iman percaya kita agar bisa hidup di dalam terangNya.

Tahap terakhir adalah yang paling sulit yaitu PENYERAHAN , dimana orang berpengetahuan orang percaya dan orang beriman seringkali melakukan segala pekerjaan dan rencananya NAMUN TIDAK MENGANDALKAN TUHAN di dalamnya. Orang percaya TAHU bahwa YESUS KRISTUS adalah SANG JURU SELAMAT, NAMUN apakah ia menempatkan YESUS KRISTUS sebagai TUHAN di dalam hidupnya.
Orang percaya seringkali gagal saat rencananya tidak berjalan lancar, saat berkat itu tidak datang dariNya, karena mereka TIDAK mengandalkan Tuhan, mereka mulai ragu, goyah saat Tuhan menjawab lain dari permintaannya, saat gagal menimpa pekerjaannya.

Mereka yang menyerahkan penuh dan mengandalkan Tuhan dalam rencana dan pekerjaannya tahu betul bahwa Tuhan bisa bekerja dalam segala keadaan, baik suka maupun duka, mereka yang masih tetap bisa bersyukur dalam keadaan seburuk apapun adalah mereka yang berhasil mengandalkan Tuhan.
Saat kita menyerahkan rencana dan pekerjaan kita padaNya dan Tuhan menjawabnya dengan kegagalan dan saat itu juga kita masih tetap berada dikakiNya, bersyukur dan ucaplah “JADILAH TUHAN APA YANG MENJADI KEHENDAKMU DI DALAM KEHIDUPANKU” maka imanmu yang menyempurnakan semuanya, biarkan rencanaNya yang bekerja atas kehidupan kita dalam penyerahan.
Karena saat kesesakan, saat dalam perkara dan pergumulan, dalam kegagalan Tuhan membentuk iman kita, menyiapkan hidup kita untuk bersama Dia di dalam terang yang besar. Karena itu bersabarlah saudara dan tetap menantikan janjiNya.

Mempersiapkan hidup kita melalui ketiga tahap tadi tidaklah mudah, seringkali kita terjatuh, bimbang dan ragu, namun dalam perjalananmu itu kamu tidaklah sendirian, Ia selalu melihatmu, memperhatikanmu dan menjagamu, karene itu selalu mintalah pertolongan padaNya.
Di dalam Tuhan, kamu akan menghadapi banyak masalah, bukan hidup mulus layaknya di jalan TOL, kamu harus tetap waspada, karena dari tiap masalahmu Tuhan ingin menunjukkan bahwa Ia bekerja secaraLUAR BIASA dalam hidupmu.

  • Jadi apakah anda termasuk orang yang mengandalkan UANG dalam hidupmu?
INGAT!!! Ada saatnya uangmu tidak bisa membeli apa yang kamu perlukan.
Bisakah kamu membeli makanan saat kamu terjebak di hutan belantara?

  • Apakah anda termasuk orang yang mengandalkan OTOT, KEMAMPUAN saudara, KEPINTARAN saudara?
INGAT!!! Anda tidak bisa selamanya mengandalkan itu semua, saat anda sakit semua itu akan tidak berguna.

  • Apakah anda termasuk orang yang mengandalkan RELASI / KONEKSI?
INGAT!!! Ada saatnya RELASI  dan KONEKSI-KONEKSI anda tidak bekerja.

Saudara, kita memang harus selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup ini, karena nanti seluruh manusia di bumi akan sujud menyembah kepadaNya, meminta dan mengharapkan KESELAMATAN yang HANYA kita dapatkan dariNya.

BERDOALAH selalu padaNya, minta dan serahkan hidupmu padaNya.

Saudara, seringkali kita alami dalam kehidupan sehari-hari, saat kita dalam masalah yang begitu pelik, saat kita tak mampu menanggungnya sendiri, mencari orang yang dapat dimintai bantuan, orang yang mau mendengar segala keluh-kesah kita, kita datang pada Tuhan, minta bantuanNya menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Tapi JANGAN kamu mencari TUHAN karena ingin mencari jawaban atas setiap masalah dalam perkaramu, tetapi percaya bahwa TUHAN lah jawaban atas setiap perkaramu.

Jadi saudara, penuhilah pengetahuanmu akan Tuhan dari apa yang kamu miliki, bentuklah hubunganmu yang khusus dengan Tuhan, percaya dan serahkanlah hidupmu di dalam Dia.
Karena kamu akan beroleh dan hidup didalam terang itu bersama-sama dengan dia.

Marilah saudara natal kali ini bukan hanya sekedar perayaan natal yang kita rayakan setiap tahunnya sebagai suatu acara wajib sebagai seorang Kristen, namun bisa menjadi kelagiran baru bagi kita untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Sudahkah saudara siapkan palungan terindah buat Yesus lahir di hati anda?

Saudara biarlah firman ini bisa menjadi berkat bagi kita dan semua yang ada di sekitar kita,
Selamat natal 25 desember 2011 dan menyongsong tahun baru 1 januari 2012, Tuhan Yesus Memberkati.

Catatan terakhir dari pak pendeta “saudara, jika anda merasa diberkati dan mendapat sukacita dari firman yang disampaikan ini, maka beritakanlah firman ini pada orang-orang yang anda kasihi yang tidak sempat hadir di sini, agar mereka juga diberkati dan mendapat sukacita dari ALLAH, amin”
Nah itu dasarnya saya menulis ini :)
Mari bagikan pada orang-orang yang kita kasihi.

oleh : agusto pramana putera


direpost langsung dari notes facebook agusto

Comments

  1. sama2, terimaksih sudah komen ya.
    Kalo bisa di share buat teman2nya 😳
    Salam kenal ya buat yasinta

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Herbal dan bumbu dapur

PR KIMIA II Kelas VII SMP